Jakarta, NextID – Musim pancaroba melanda sebagian wilayah di Indonesia. Cuaca kadang terik dan berganti hujan kerap terjadi di wilayah Indonesia. Hal ini memaksa pemilik mobil harus melakukan perawatan agar mobil terlihat segar.
Pasalnya, panas terik memudahkan banyak debu melekat pada bagian eksterior. Dan jika dibiarkan bercampur dengan hujan terlalu lama akan membuat tampilannya semakin kusam.
Dalam kondisi ini, biasanya pemilik Peugeot bakal rajin cuci mobil (steam). Tujuannya untuk hindari timbulnya karat, tumpukan debu di celah yang menimbulkan jamur. Areanya bisa di bagian kaca luar maupun pada bagian karet-karet peredam.
“Tidak hanya cukup rajin steam. Pemilik Peugeot jangan melewatkan hal ini. Seperti membersihkan noda (kotoran) yang melekat di area tersembunyi atau celah-celah disekitar ekterior bodi mobil. Terutama area di balik handel pintu bagian depan, tengah dan belakang. Termasuk kotoran yang melekat grill juga logo atau emblem tulisan di bodi mobil,” tegas Rafii Sinurat, Kepala Bengkel Peugeot di Sunter, Jakarta Utara.
Noda atau kotoran macam ini biasanya terlihat pada mobil yang usia pakainya lebih dari tiga tahun. Cirinya di area tersebut terkesan kusam lantaran sudah berlapis ragam noda. Tapi tidak perlu khawatir, karena ada cara paling mudah untuk pembersihannya dan bisa dilakukan sendiri.
Praktisnya, siapkan produk All Purpose Cleaner untuk langkah perawatan ini. Hanya saja agar aman pastikan tidak pakai obat usir kerak yang biasa dijual di toko kimia. Pakai juga cairan pembersih yang tepat dan tidak mengandung unsur acid. Hal ini dikhawatirkan merusak lapisan krom pada handel pintu atau emblem yang terbuat dari metal maupun plastik.
Selain bodi dan karet-karet, cuaca labil terkadang membuat area kaca mobil mulai terlihat buram alias tidak cerah. Hal ini biasanya dipengaruhi banyaknya noda pada kaca yang sulit dibersihkan.
“Jika kaca sulit dibersihkan meskipun sudah berkali-kali dicuci. Dapat dipastikan kaca bagian luar mobil banyak dihinggapi jamur. Sehingga perlu penangan khusus untuk menghilangkan jamur pada permukaan kaca,” imbuh Rafii.
Munculnya jamur pada kaca umum disebabkan air yang terpapar terik matahari tidak langsung dikeringkan. Biasanya proses pengeringan mobil tidak sempurna. Sehingga titik-titik air akan menguap dan meninggalkan kerak air. Pelan tapi pasti, jamur kaca makin terlihat.