Home / Business / Novi Yuliani: Pemimpin itu Punya Komitmen, Disiplin dan Tanggungjawab
Novi Yuliani dalam menjalankan roda bisnis di era ini penuh tantangan, apalagi jika bisnis itu sudah melibatkan banyak orang. Ist

Novi Yuliani: Pemimpin itu Punya Komitmen, Disiplin dan Tanggungjawab

Jakarta, NextID – Kodrat perempuan tak hanya memiliki rahim dan menyusui, namun perempuan juga menjadi “pemimpin” putra-putrinya, tiang doa, bahkan lumbung-lumbung berkat untuk kelangsungan hidup keluarga. Bahkan masyarakat sekeliling di mana ia berada.

Keberadaan perempuan diakui sebagai pejuang keluarga. Itu sebabnya di berbagai lini kehidupan keberadaan perempuan itu diharapkan dan diakui.

Bincang-bincang soal sepak terjang perempuan bersama Novi Yuliani, menarik. Ia bisa berkomentar karena ia nyemplung dalam peran perempuan seperti yang dikatakan di atas. Novi yang mukim di Lampung adalah pengusaha bahan-bahan mentah kuliner yang otomatis memperkerjakan puluhan karyawan.

Novi (berdiri ujung kanan) bersama para karyawannya. Ist

Dia juga ibu dari dua orang putra yang masih membutuhkan ayoman dan pengarahan dari orangtua, plus ia pun aktif dalam kehidupan berpolitik. Itu sebabnya nama perempuan kelahiran 27 Juli 1977 selalu hadir di medsos pada ruang “Tegak Lurus dengan Jokowi.”  Terpenting, ia tak meninggalkan apa yang disebut pelayanan di jalur kerohanian sesuai dengan iman yang diyakini.

Mumpuni ya. Tapi  diakui oleh ibu dari Michael Hogus Purnama Wibowo (6 tahun) dan sang kakak Gregorius Hogus Edbert Wibowo (16), semua yang telah dijalani itu tak mudah. Namun Novi berusaha keras untuk mengenal dan kompromi terhadap diri sendiri.  

Katanya, walau sejak tahun 2012 ia sudah berada di deretan bela NKRI, dan Jokowi-Ahok.  Tapi baru tahun 2018 ia bisa ditemui di beberapa WA Group bela NKRI. “Intinya saya sangat cinta NKRI. Jika mau dikatakan militan, ya. Jika tidak ada rasa itu tidak mungkin bisa bertahan selama rentang waktu itu,” begitu tegas Novi yang tamatan SMA Kristen Purwodadi Grobogan, Jawa Tengah. Untuk studi selanjutnya ia meneruskan ke Perguruan Tinggi.

Menjadi kebanggaan orangtua jika Michael (kiri) konsisten di bidangnya, bahkan menjadi juara. Ist

Pertemuan demi pertemuan yang berkenaan dengan kegiatan bela NKRI ini dihadiri, baik di kota Lampung dan sekitarnya di mana ia berdomisili, maupun di Jakarta. Bisa diamati beberapa akun tentang pandangan Novi terhadap kinerja Bapak Presiden. Rasa lelahnya seakan pupus untuk memposting setiap kegiatan RI 1 ini.

Membangun Bisnis Menjaga NKRI

Dua pekerjaan sama pentingnya. Menjalankan roda bisnis di era ini tentu penuh tantangan, apalagi jika bisnis itu sudah melibatkan jasa banyak orang. Apapun masalahnya asap dapur karyawan harus terus ngebul. Itu dibenarkan oleh Novi. Maka kalkulasi dagang, termasuk ide-ide untuk berkembangnya usaha terus dilakukan perempuan  yang terkesan doyan kerja ini.

Itu bisa diintip dari jenis materi yang diperdagangkan, terus bervariasi. Pasar di Pulau Sumatra pun berhasil ditembusnya. Dari pengalamannya yang pernah anjlok yang kemudian yang harus bangkit dari titik nol, membuat pencinta kain etnik Nusantara yang satu ini jadi melek bisnis.

Ia selalu hadir di kegiatan cinta NKRI dan pada ruang “Tegak Lurus dengan Jokowi.” Ist

Terkesan ketika ia mengalami masalah dalam bisnisnya justru dijadikan tenaga pendorong memacu kreativitas untuk dapat menemukan cara lain yang lebih baik dan efektif. Intinya Novi tak hanya  fokus pada masalahnya, namun pada solusi penyelesaiannya dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Pas nih, apa yang dikatakan Steven Covey, dalam bukunya The seven habit for highly effective people, bahwa “Pribadi yang proaktif itu lebih dari sekadar mengambil inisiatif terhadap penyelesaian suatu masalah, tetapi sebagai manusia bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.”

Bicara soal tanggung jawab. Itu pun harus diemban oleh seorang ibu yang menjalani hidup dengan sebuah komitmen, disiplin dan tanggungjawab. Itu dimulai dengan memberikan perhatian penuh kepada keluarga dan si buah hati.

Modal utama Novi memainkan perannya sebagai ibu, dan itu bukan hanya kekuatan fisik namun juga perhatian, kasih sayang, bahkan jiwa. Itu semua menjadi penentu untuk keberhasilan kedua putranya. Nilai-nilai spiritual dalam diri merupakan sumber kekuatan yang dapat melahirkan kesabaran dan keberserahan kepada-Nya.

Novi diapit kedua putranya, Gregorius dan Michael. Ist

“Ya, saya memang terus mendekatkan diri kepada-Nya. Saya cinta keluarga. Prestasi anak-anak, itu utama. Saya harus bekerja dengan baik setidaknya memberikan hak apa yang menjadi hak orang lain, menurut saya itu sama artinya dengan menjaga NKRI. Menjaga NKRI itu banyak caranya kan?” begitu pendapatnya.

Putra yang Berprestasi

Yes, Novi, memperjuangkan pilihan hidup adalah memperjuangkan keyakinan hati. Keyakinan hati dalam mendidik si buah hati. Hasilnya? Itu bisa dilihat dari si bungsu dalam usia anak yang telah memiliki konsentrasi yang baik. Michael  belum lama ini menyabet peringkat 7 Kejuaraan Catur Nasional di Jakarta. Dia masuk 20 besar pecatur internasional di Tangerang; juara 1 tingkat SD se-provinsi Lampung, dan masih sederet prestasi si bocil ganteng itu.

Peran Ibu itu mutlak untuk mencetak anak yang berprestasi. Hal itu diakui oleh Novi. “Kita senang punya anak yang berprestasi, namun wajib ada penguasaan diri, membagi waktu, punya  finansial untuk biaya operasional anak latihan atau ikut pertandingan. Terutama bagaimana mendampingi dia dan memberikan motivasi ketika kalah dalam turnamen yang dijalani,” bebernya.

Terlebih lagi kita support waktu untuk dia latihan dan pertandingan. Itu penguasaan diri kita sebagai ibu harus optimal. Walau mood anak masih turun naik dalam mengikuti latihanlatihan,” kisahnya.

Tetapi Novi  berusaha keras agar pembagian waktu  untuk bekerja atau usaha, keluarga, diri sendiri hingga hidup berpolitik haruslah seimbang. “Saya harus bisa menerapkan dengan baik. Bagaimana pun kita ini masyarakat sosial. Harus bersosialisasi juga, tapi keluarga pun lebih utama,” tandasnya.

Begitulah pendapat perempuan pengusaha yang memperjuangkan pilihan hidup sama artinya dengan memperjuangkan keyakinan hati. Maka tidak salah jika ada kalimat yang mengatakan, “Jagalah hati.” (Martha Sinaga)

Michael berfoto bersama saat di Kejuaraan Nasional Catur. Ist


About Gatot Irawan

Check Also

MMKSI Menjejak di Kisaran, Kabupaten Asahan

Kisaran, NextID – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kembali menambah lagi satu …

Leave a Reply