NextID What's Next ?
Jakarta, NextID – Judul di atas sepertinya sederhana, namun dalam prakteknya tak sesederhana itu. Banyak faktor yang saling mempengaruhi. Bahkan sebagian orang berpendapat belum perlu untuk saat ini. Memang, tapi tak ada salahnya mulai mematangkannya, seperti yang dilakukan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Gerakan MMKSI dalam memperkenalkan mobil listrik ibarat air tenang. Tapi sesekali berombak besar ketika memperkenalkan mobil hybridnya, dan tempo-tempo tenang seperti tak terjadi apa-apa. Tahu-tahu di Maret ini MMKSI sudah merealisasikan proses elektrifikasi kendaraan di Indonesia lewat kerja sama dengan empat perusahaan di Indonesia sekaligus. Yang menarik, dibangun pula fasilitas charging station yang ramah lingkungan sebagai konsep untuk ekosistem mobil listrik.
MMKSI telah menjalin kemitraan pemanfaatan kendaraan listrik bersama PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek, dan DHL Supply Chain Indonesia. Kolaborasi itu dilakukan dengan melaksanakan pilot studi uji kelayakan dari “kei-car class electric commercial vehicle” di Indonesia dengan model Minicab MiEV.
Van imut ini dijuluki van “wow keren” karena memiliki spesifikasi 4-seater, 2WD, berjarak tempuh hingga 150 km dengan kapasitas baterai 16 kWh. Motor listrik yang dipakai mempunyai daya 30kW (41ps)/2.500 -6.000 rpm, dengan torsi 20 kgf.m (196 N.m) / 0 – 300 rpm.
Kelebihan Minicab MiEV dibanding van lain, untuk tujuan komersial – termasuk pengiriman barang, diklaim mendukung keekonomian karena running cost yang lebih rendah. Diakui pula kendaraan ini mendukung lingkungan karena nol emisi, dan piawai di jalanan sempit karena radius putarnya kecil yakni 4,3 meter. Dan di tanjakan curam, van ini diklaim unggul sebab torsinya instan dan kuat.
Dendo Drive House
Menyoal ekosistem mobil listrik, Hikaru Mii selaku Direktur Product Strategy Division MMKSI, menjelaskan, pihaknya mengenalkan proyek Dendo Drive House (DDH) dan menggandeng beberapa perusahaan besar untuk studi mobil listrik, menggunakan Minicab MiEV. “DDH adalah ekosistem mobil listrik yang bisa untuk mengisi mobil listrik (EV) dan mobil hybrid (PHEV), menggunakan listrik dari panel surya,” bebernya.
Dalam perhitungannya, DDH biayanya lebih efisien dan ketergantungan yang lebih sedikit pada suplai sambungan listrik dari perusahaan listrik. Sehingga memberikan manfaat terhadap penggunaan listrik yang ramah lingkungan.
Penasaran dengan DDH seperti apa? Fasilitas ini bisa dilihat di Gedung Annex lantai 1 Kantor Pusat MMKSI, Pulomas, Jakarta Timur. Terdiri dari panel surya yang ditempatkan di atap gedung, bi-directional charger, area showcase DDH berupa co-working area dan ruang pertemuan.
Ada pula area demonstrasi kemampuan discharging dengan penggunaan listrik dari tenaga surya untuk mensuplai tenaga untuk peralatan listrik, peralatan kerja dan pencahayaan di area showcase. Dan, sebuah fasilitas pengisian daya kendaraan listrik ditempatkan di depan area showcase DDH, untuk memberikan kemudahan melakukan pengisian daya dan discharging dari fasilitas DDH ke kendaraan listrik dan juga sebaliknya
MMKSI dalam MoU tersebut secara teknis menyediakan Minicab MiEV untuk digunakan para mitra dalam rentang waktu tertentu untuk operasional logisitik di area Jabodetabek. Studi itu bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasi aplikasi EV komersial, dengan memverifikasi data penggunaan aktual, termasuk jarak tempuh, riwayat pengisian daya, dan rute pengiriman.
Di bagian lain, Naoya Nakamura selaku President Director MMKSI, menegaskan, kerja sama itu diharapkan menjadi milestone terbaru dari kelanjutan komitmen Mitsubishi Motors untuk mengakselerasi pengembangan mobil listrik di Indonesia dan proses menuju kontribusi kendaraan tanpa emisi dengan memanfaatkan battery electric vehicle. “Melalui studi ini kami berharap dapat mengeksplorasi lebih luas pemanfaatan model kendaraan listrik komersial Mitsubishi Motors di Indonesia,” begitu harapannya.
