Jakarta, NextID – Di acara diskusi virtual soal kehadiran Mitsubishi Motors di GIIAS 2021 pada Jumat (12/11), dengan tangkas manajeman MMKSI menjawab berondongan pertanyaan dari wartawan. Salah satunya, M Arwani, Deputy Group Head Sales and Marketing Planning and Operation MMKSI, menjawab, pihaknya banyak menghadirkan produk-produk baru. Ini untuk memberikan kesempatan buat konsumen melihat langsung. Tapi memang ada pembatasan tertentu karena Covid sehingga tak semua konsumen bisa datang.
“Tetapi mulai minggu depan kami akan melaksanakan agenda local launching di 25 kota dan diikuti aktivitas pameran di mal-mal. Diharapkan konsumen bisa lebih banyak yang merasaka dan melihat langsung mobil idaman tanpa ada kesulitan,” ujarnya. .
Arwani melanjutkan jawaban atas pertanyaan lain. “Sama seperti di IIMS, kami menawarkan harga Outlander PHEV yang sangat menarik yakni Rp 889 juta dari harga Rp 1,13 miliar. Dan model tersebut bisa dilihat di GIIAS 2021 dengan harga spesial, lho.”
“Segmen compact crossover saat ini tengah jadi tren dan diprediksi akan semakin membesar. Apakah Mitsubishi tidak ikut mencoba di segmen ini dengan menghidupkan lagi Mitsubishi Outlander Sport? Dan, berapa target penjualan di GIIAS 3021? Begitu pertanyaan lainnya.
Kali ini Tetsuhiro Tsuchida, Director Sales and Marketing Division MMKSI menjawab, mengenai Outlander Sport untuk sementar belum ada pembaruan. “Untuk saat ini kami memiliki Eclipse Cross yang menurut saya pribadi elegan dan punya fitur terbaik dan canggih di kelasnya. Pada prinsipnya, saat ini kami sedang membahas kemungkinan mengembangkan compact crossover karena pasarnyan akan sangat besar dan juga kompetitif. Memang perlu ada produk yang tepat dan sesuai dengan permintaan konsumen seperti Xpander.”
“Untuk penjualan, sebelumnya belum ada angka konkret yang tepat, karena masalahnya pengunjung masih dibatasi. Jadi kami masih belum memutuskan dan juga ada banyak produk baru di GIIAS. Saat ini konsumen masih melihat-lihat dan mempertimbanghkan mana-mana produk terbaik. Kita belum set angka yang kita inginkan.”
“Saat ini Mitsubishi Xpander merupakan salah satu mobil Low MPV dengan harga yang termahal, diyakini harga ini membuat Xpander cukup sulit untuk melewati penjualan Toyota Avanza. Apakah ini memang strategi yang diinginkan oleh Mitsubishi? Dan, apakah nilai yang didapatkan oleh konsumen sepadan dengan harganya?”
Value for Money
Tsuchida menjawab, pihaknya percaya produk MMKSI selalu value for money, dan harganya sesuai dengan nilai yang didapatkan. “Kami selalu sajikan produk terbaik buat konsumen. Ini pertanyaan yang menarik buat kami, karena dibandingkan produk lain, Avanza dimiliki banyak orang dan punya banyak varian. Kalau kita lihat memang lebih murah dari Xpander, tapi fitur yang ada di MPV itu berbeda.”
“Produk kami sebelum diluncurkan selalu melakukan penelitian dan segmentasi produk. Ini produk yang sangat matang sehingga konsumen mendapat kendaraan yang memenuhi harapan mereka. Contoh, New Xpander punya fitur terbaik di kelasnya. Kami berusaha menawarkan best product, dan layanan aftersales & resale value yang terbaik.”
Sementara itu Ilham Iranda Syahputra, Head of Sales Region 1 Department MMKSI menjawab pertanyaan lain. “Kami optimistis dalam melihat pasar otomotif. Apalagi kami baru take-off dari pandemi, dan kita bounce back terus, sampai ke depan. Kalau dilihat dari data di segmen LMPV, ini market size sampai September masih di atas 109.000 unit. Tahun lalu saat pandemi 106.000 unit. Dulu sebelum pandemi 230.000 unit. Jadi luar biasa, ini segmen yang masih baik sekali.”
“Kami optimistis, pasar Low MPV akan jadi pasar yang cukup besar di Indonesia. Berkenaan dengan pertanyaan sebelumnya, sangat apresiasi dengan tanggapan konsumen, bahkan sebelum launching sudah terima SPK. Kalau dari region nasional sudah ada customer yang inden. Mungin bisa kami sampaikan, Xpander penerimaannya terus baik. Sekarang 32% penerimaannya, bahkan di masa pandemi justru meningkat. Kami mengapresiasi masyarakat Indonesia yang sangat menerima poduk kita. Mudah-mudahan kita bisa jadi yang terbaik di kelasnya.”
“Soal PPNBM sangat membantu penjualan kita, karena ada stimulus pemerintah yang membuat masyarakat mendapat harga atau program lebih baik. Tetapi harus disadari itu program sementara, sehingga kami juga sudah persiapkan diri. Pertama kami mempermudah customer untuk mendapatkan mobil dengan paket pembiayaan yang menarik. Kedua, kami akan memperkuat sisi program aftersales sehingga customer dapat benefit yang baik.”
Ini pertanyaan menarik lain soal strategi layanan purna jual seperti apa ketimbang merk lain. Sebab, layanan purna jual adalah salah satu kunci untuk menjadi pemain utama dalam kendaraan mobil penumpang.
Jawaban Ilham, “Benar servis adalah kunci utama untuk brand kami. Sejak kami jualan Xpander, layanan aftersales kami sudah berubah untuk menyesuaikan permintaan customer. Banyak customer yang datang dari merek lain dan kami apresiasi. Mereka sangat penasaran bagaimana kami melayani mereka. Jujur, penilaian aftersales kami sebelumnya tidak terlalu bagus. Saat itu kami berusaha untuk mendengar keiginan konsumen saat itu. Saya putuskan untuk bisa memberikan layanan terbaik buat customer. Saat itu kami membuat program khusus seperti Mitusbishi One.”
“Bertahap kami bisa memperbaiki dan mengubahnya. Sekarang penilaian masyarakat soal layanan aftersales semakin meningkat, itu termasuk usaha para dealer. Kami terus berupaya dan meningkatkan layanan aftersales ini agar customer puas. Saya percaya kepuasan konsumen paling utama, apalagi di bisnis otomotif.,” ujar Ilham.
Kali ini Boedyarto, GM After Sales Division MMKSI memberi jawaban atas pertanyaan, adakah perawatan khusus transmis CVT, apa saja yang perlu diperhatikan, dan perbedaan harga perawatan dan garansi CVT New Xpander.
Jawaban Boedyarto, sebenarnya masih kebetulan di Mitsubishi sudah beberapa tahun mobil yang dijual sudah seamless transmisinya. Maintenance-nya long life. Jadi CVT tidak perlu ganti oli. Tidak ada perawatan khusus. Hanya setiap 20.000 km ada pemeriksaan kuantitas dan kualitas pelumas, menggunakan alat khusus yang ada di dealer. Enggak ada ha-hal spesifik. Itu sudah jadi menu rutin di periodical maintenance.
“Hanya untuk pemakaian berat perlu penggantian CVT tiap 40.000 kilometer. Buat customer tidak perlu ada pengganti, hanya diperiksa saja. Semua kendaraan yang kami jual pasti ada garansi.”