Saturday , 2 November 2024
Home / Auto / TMMIN Donasikan Alat Peraga Pendidikan dan Transfer Pengetahuan via Kuliah Umum
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono (kedua kiri), Direktur TMMIN Bob Azam (kiri) bersama Rektor Undip Yos Johan Utama (tengah) mendengar penjelasan dari GM TMMIN Dian Methias (kanan) mengenai alat peraga lean production system di Fakultas Teknik Industri Undip, Jumat (9/3). Ist

TMMIN Donasikan Alat Peraga Pendidikan dan Transfer Pengetahuan via Kuliah Umum

Semarang, NextID – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melalui aktivitas CSR di bidang pendidikan dan pengembangan SDM yaitu program“Toyota Berbagi Ilmu” memberikan Donasi Alat Peraga Pendidikan dan Transfer Pengetahuan melalui Kuliah Umum yang berlokasi di Gedung Teknik Industri, Fakultas Teknik, Departmen Teknik Industri, Universitas Diponegoro (UNDIP), Kota Semarang, Jumat (9/3).

Aktifitas donasi ini terdiri dari serah terima alat peraga laboratorium berupa 1 paket Laboratorium Lean Manufacturing, 1 paket Laboratorium Lean Production System, dan 1 Unit Mesin Kijang Innova kepada mahasiswa Teknik Industri UNDIP. Ketiga donasi ini ditujukan untuk memberikan simulasi situasi nyata di dunia industri kepada mahasiswa sehingga dapat menjadi jembatan dalam penciptaan SDM global yang siap pakai.

Acara serah terima donasi dan kuliah umum ini dihadiri oleh Rektor UNDIP Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH., M. Hum., Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tj, Direktur Administration, Corporate & External Affairs TMMIN Bob Azam, Direktur Unit Manufacturing Toermoedi serta jajaran akademisi UNDIP dan Manajemen TMMIN. Alasan utama menjadikan UNDIP sebagai salah satu role model perguruan tinggi untuk program “Toyota Berbagi Ilmu” yaitu karena universitas ini menjadi salah satu dari 10 universitas terbaik berdasarkan penilaian Kemenristek DIKTI di tahun 2017.

“Kesenjangan antara kebutuhan industri dan SDM yang berpotensi dapat diatasi melalui keberadaangenerasi muda yang menjadi elemen potensial bangsa Indonesia, sehingga kami berharap dengan adanya aktifitas donasi alat peraga pendidikan dan kuliah umum ini mahasiswa dapat mengenal dunia industri sesungguhnya. Semoga sinergi serta kerjasama dengan praktisi pendidikan dan akademisi professional ini dapat menjadi bekal pengalaman nyata bagi para mahasiswa ketika sudah lulus nanti,” ujar Warih Andang Tj. di sela acara.

Laboratorium Lean Manufacturing (LML) dan Laboratorium Lean Production System (LPSL)
Pengembangan Laboratorium Lean Manufacturing (LML) dan Laboratorium Lean Production System (LPSL) sangat penting untuk mencapai industri manufaktur berdaya saing tinggi. Materi mata kuliah yang diterapkan di Department Teknik Industri UNDIP tersebut mengambil konsep dasar dari Toyota Production System (TPS) yang ada di Toyota Indonesia.

Lean Manucaturing (LML) adalah penggambaran simulasi TPS dalam produksi mobil dari Line Assy hingga menjadi produk yang diterima oleh konsumen. Sementara itu,Lean Production System (LPSL) adalah perancangan dan penerapan sistem produksi yang menjamin efisiensi semua faktor yang terlibat, mulai dari penggunaan bahan baku, proses produksi hingga sumber daya manusia (SDM).

LMSL dan LPSL memiliki fungsi untuk menjembatani proses manufaktur dalam skala laboratorium sehingga mahasiswa dapat melakukan pembelajaran dan perubahan khususnya di bidang manufacturing serta memahami keseluruhan konsep TPS. Keberadaan LMSL dan LPSL mendukung mahasiswa untuk merancang sistem produksi yang bisa mencapai produksi optimal dari sisi volume dan ketepatan waktu dengan biaya yang paling efisien sejalan dengan dinamika atau perkembangan kebutuhan perusahaan.

Dalam pengembangannya, selain kurikulum pendidikan yang dimatangkan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan Nasional, Toyota Indonesia juga mentransfer konsep hingga pengadaan peralatan kepada universitas yang menjadi model percontohan.

Tantangan Industri dan Kebutuhan SDM
Tantangan industri Indonesia ke depan dalam kompetisi regional dan global akan semakin ketat, terutama bagi industri manufaktur yang dipacu untuk terus meningkatkan produktivitas dalam bentuk kualitas SDM, pengembangan sistem manajemen, dan inovasi teknologi tinggi. Toyota Indonesia ingin memberikan dukungan di bidang praktikum pendidikan perguruan tinggi, sehingga lulusan-lulusan universitas selain memiliki pengetahuan teori yang baik juga memiliki keterampilan praktik industri mumpuni yang memuluskan adaptasi di dunia kerja nantinya.

“Berbagai aktifitas dalam bagian ‘Toyota Berbagi Ilmu’ yang masuk dalam kurikulum perkuliahan universitas, diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik untuk menumbuhkan generasi-generasi perubahan yang kompetitif. Di masa yang akan datang Perguruan Tinggi Indonesia dapat menjadi pusat pengembangan teknologi bagi kepentingan pengembangan sektor industri manufaktur di Indonesia.” timpal Bob Azam.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono (kedua kiri), Direktur TMMIN Bob Azam (kiri) bersama Rektor Undip Yos Johan Utama (tengah) mendengar penjelasan dari GM TMMIN Dian Methias mengenai alat peraga lean production system di Fakultas Teknik Industri Undip, Jumat (9/3).

About Gatot Irawan

Check Also

All-New Triton Raih Golden Award di Vietnam

Tokyo, NextID – Mitsubishi Motors Corporation (selanjutnya Mitsubishi Motors) mengumumkan, All-new Triton telah terpilih sebagai pemenang …

Leave a Reply