NextID What's Next ?
Jakarta, NextID – PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) turut berpartisipasi dalam Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) yang digelar pada 1- 4 Maret 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Hino ambil bagian dalam pameran perdana yang digelar khusus untuk kendaraan komersial oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).
Mengusung tema “Your One Stop Business Solution,” Hino hadir membawa unit-unit andalannya yang dapat menjadi solusi bisnis bagi para pengunjung yang datang ke pameran ini. Hino saat ini memiliki lebih dari 160 varian produk dengan ragam pilihan yang dapat disesuaikan dengan bisnis konsumen. Mulai dari bisnis tambang, konstruksi, perkebunan, transportasi barang dan angkutan masyarakat seperti bus transportasi massal.
“Tema One Stop Solution Truk dan Bus ini didasari karena kami satu-satunya brand kendaraan komersial yang memiliki jajaran produk terlengkap, mulai dari truk kecil, sedang, hingga besar. Begitupun untuk Bus, varian Hino tersedia mulai dari Bus kecil hingga yang kapasitas angkut dan tenaga paling besar. Untuk itu kami percaya apapun kebutuhan armada bisnis pelanggan kami siap untuk mendukungnya,” cetus Hiroo Kayanoki, Presiden Direktur HMSI, Kamis (1/3).
Menempati Hall B 7 Indoor area dengan luas lahan 1.000 m2, Hino sebagai pemimpin pasar medium duty trucks sejak tahun 2000 memboyong empat unit dalam gelaran GIICOMVEC.
Menurut Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI, untuk kelas truk ringan, Hino New Dutro yang baru diluncurkan pada Agustus tahun lalu, dipajang dengan balutan bodi truk mixer dengan mesin dan sasis menggunakan Hino New Dutro 130 HD di mana unit ini merupakan solusi bisnis bagi pekerjaan infrastruktur atau konstruksi karena kemampuannya masuk ke dalam area pembangunan yang sempit sekalipun.
Untuk unit New Dutro lainnya, di dalam booth Hino yang bernuansa kan Japanese Profesional Look, hadir truk tangki vacuum yang menggunakan mesin dan sasis Hino New Dutro 130 HD. Truk yang digunakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membantu masyarakat dalam menghadapi bencana atau kendala di lingkungan karena truk ini memiliki fungsi untuk menyedot lumpur-lumpur ataupun penanganan banjir.
Turut serta dipajang juga sang legenda dump truk di Indonesia yang telah menjadi market leader selama 18 tahun terakhir ini yaitu Hino New Generation Ranger FM 260 JD. Unit lainnya sebagai penguasa 60% market share (andalan dalam bisnis kargo), yaitu Hino New Generation Ranger FG 235 JS yang ditampilkan dalam bentuk refrigerator box yang siap membantu kelancaran bisnis pengusaha makanan maupun minuman frozen.
Unit terakhir ialah bus terbaru yang sudah diperkenalkan ke publik pada Desember lalu ialah Hino Bus RN 285 Transmisi Otomatis. Bus bermesin belakang dengan transmisi otomatis ini diluncurkan sebagai solusi kebutuhan transportasi massal masyarakat Indonesia. Bus Hino RN 285 dengan transmisi otomatis ini dapat menambah kenyamanan pengemudi karena lebih mudah dikendarai dan dioperasikan serta dapat mengurangi kelelahan yang dirasakan oleh pengemudi ketika berkendara terutama saat macet.
Santiko Wardoyo menjelaskan, bus ini menggunakan transmissi Allison T325R dengan gigi overdrive untuk memaksimalkan performa dan bahan bakar yang efisien. Hino Bus RN 285 AT menggunakan mesin baru J08E-WG dengan common rail sistem yang mampu menghasilkan tenaga 285 PS dengan torsi maksimal 91/1.500 Kgm/rpm.
Dari sisi pengereman Hino Bus RN 285 AT memiliki Auto Brake Adjuster yang membuat pengereman lebih optimal. Dengan sistem ini pemilik bus jadi lebih mudah dalam perawatan dan tidak perlu menyesuaikan kanvas rem secara manual. Selain sebagai bus untuk transportasi massal di dalam kota, bus ini juga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan transportasi di bandara, pariwisata, dan antar jemput karyawan karena memilki kapasitas hingga 59 tempat duduk.
“Selain menyediakan best fit product, kami juga memiliki aktifitas Total Support yang mendukung untuk customer memaksimalkan profitnya ,karena kami akan membantu untuk meminimalkan operasional cost kendaraan dan memaksimalkan waktu pemakaian armada truk,” tutup Santiko Wardoyo.
