Home / Auto / Melintasi Terowongan
Melintasi terowongan ada etikanya jika ingin nyaman dan selamat.. Ist

Melintasi Terowongan

Jakarta, NextID – Infrastruktur jalan saat ini sudah banyak menggunakan terowongan untuk efektifitas pada persilangan jalan. Baik persilangan jalan tol dengan jalan umum, jalan umum dengan jalan umum ataupun jalan umum dengan perlintasan kereta api. Terowongan ini memang sangat diperlukan untuk memaksimalkan lahan agar jalur atas dan bawah tetap dapat di gunakan untuk jalan.

Saat melintasi terowongan, baik di jalan tol ataupun di jalan umum hendaknya pengendara mobil harus lebih berhati-hati karena jalan terowongan identik dengan minimnya penerangan sehingga pandangan keluar cukup terbatas.

Untuk menjaga agar tidak sampai terjadi kecelakaan ataupun dikagetkan oleh kendaraan lain yang tiba-tiba berpindah jalur atapun kendaraan lain yang tidak terlihat. Ketika melintasi terowongan, hendaknya dapat meningkatkan kewaspadaan diri untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dan dapat memberikan informasi yang tepat kepada kendaraan lain.

Saat melintasi terowongan, sebaiknya tidak menyalip, bersabar dahulu untuk dapat mendahului kendaraan lain. Jika menyalip dikhawatirkan ada kendaraan lain di sebelah kiri atau kanan kendaraan anda yang tanpa sengaja berpindah jalur. Tetaplah di belakang kendaraan lain walupun kendaraan yang di depan anda pada kecepatan yang lambat. Setelah melewati terowongan baru persiapan kembali untuk mendahului dengan memperhatikan spion kiri dan kanan serta nyalakan lampu sign.

Menjaga arah mobil agar tetap berada pada jalurnya, dari kondisi terang lalu tiba-tiba gelap memang agak sulit untuk menjaga arah mobil. apalagi terowongan yang dilintasi itu panjang dan menikung. Cara yang baik adalah dengan mengurangi kecepatan kendaraan sebelum memasuki terowongan, sehingga arah laju kendaraan lebih mudah untuk dikendalikan. Jika sampai berpindah jalur, tentu akan membuat kendaraan lain kaget, dan tidak menutup kemungkinan juga kendaraan disebelah mobil anda bisa bersenggolan.

Nyalakan lampu besar dan kecil serta tidak menyalakan lampu hazard, perlunya menyalakan lampu besar dan kecil adalah untuk menambah penerangan jalan sekaligus menginformasikan kepada pengendara lain agar lebih jelas untuk mengetahui posisi kendaraan yang sedang kita kendarai. Untuk beberapa mobil sudah dilengkapi dengan auto head lamp sehingga ketika melewati terowongan yang penerangannya kurang secara otomatis lampu depan akan menyala.

Begitulah perwujudan prinsip berkendara yang aman dan nyaman, bahwa seluruh pengguna jalan harus visible/heard by others. Beberapa meter dari terowongan pun tidak disarankan pindah jalur atupun mendahului. Coba saja selepas terowongan anda menengok ke belakang melalui kaca spion, pengendara akan sulit memonitor pergerakan mobil-mobil yang berada di belakang, karena terowongan tampak agak gelap. Sekitar 50 meter setelah keluar dari terowongan, barulah lakukan manuver

Cara berkendara seperti di atas jauh lebih aman dan tidak mengancam keselamatan pada diri sendiri ataupun pengendara lain. (AstraWorld)

 

About Gatot Irawan

Check Also

Asyik, Distribusi Jimny 5-door Berjalan Lancar

Jakarta, NextID – Telah genap dua bulan sejak diluncurkan pada medio Februari lalu, PT Suzuki …

Leave a Reply