Jakarta, NextID – Berkendara di bulan ramadhan bisa jadi berbeda dengan berkendara di bulan-bulan lain, di mana saat bulan ramadhan, pengendara mobil yang sedang menjalankan ibadah puasa tidak makan serta tidak minum. Berkendara sambil berpuasa mempunyai tantangan tersendiri, karena selain tidak makan dan minum, mengendarai mobil sambil berpuasa juga harus dapat menjaga hawa nafsu serta emosi yang timbul.
Cuaca panas dan kemacetan lalu lintas di jalan akan mempermudah tersulutnya emosi seseorang. Apalagi pengendara yang mobilitasnya lebih sering di dalam kota, di mana hampir setiap hari melewati jalur yang padat dan macet. Terlebih lagi faktor dari pengendara lain yang menyerobot jalur yang sedang kita gunakan ataupun mengendarai mobil dengan ugal-ugalan. Tentu dapat menimbulkan amarah dan emosi pada diri kita. Terkadang respon yang terlalu cepat terhadap kesalahan orang lain akan dapat menimbulkan perbuatan atau langkah-langkah yang negatif di luar kendali.
Untuk mengurangi masalah yang dapat ditimbulkan dari hal-hal di atas, dapat di awali dari diri sendiri terlebih dahulu. Untuk mengatasi cuaca yang panas agar di dalam mobil tetap nyaman dapat dilakukan dengan cara menambah presentase kegelapan kaca film. Sehingga panas matahari dapat ditolak dengan kaca film yang terpasang di kaca mobil. Lalu gunakan juga kaca mata gelap saat mengendarai mobil ditengah siang hari bolong agar tidak silau untuk melihat benda-benda yang terkena panas matahari langsung ataupun benda yang dapat memantulkan cahaya.
Sedangkan untuk menyiasati macet diperjalanan dapat di atasi dengan mencari jalan alternatif lain jika memungkinkan. Namun, jika memang jalan tersebut adalah jalan satu-satunya yang menjadi rute untuk perjalanan harian Anda, berarti harus rela mengorbankan waktu lebih awal untuk memulai perjalanan.
Agar tidak tergesa-gesa dalam mengendarai mobil, mulailah perjalanan 15 – 30 menit lebih awal dari biasanya untuk berangkat ke tempat yang dituju, jika tergesa-gesa tentu akan berpengaruh terhadap cara Anda berkendara, mulai dari mengendarai mobil dengan cepat, kemudian selalu mencari celah yang kosong untuk dapat mengendari mobil lebih cepat lagi.
Jika faktor penyebab emosi itu disebabkan oleh orang lain, maka jangan langsung terpancing emosi. Tenangkan pikiran terlebih dahulu dan tarik nafas dalam-dalam agar emosi dapat terkendali dengan baik. Jangan langsung merespon kesalahan orang lain terlalu cepat, tunggu beberapa saat dahulu sambil menenangkan pikiran.
Setelah tenang baru merespon masalah yang ada sehingga tindakan yang akan dilakukan tetap positif dan dapat terkontrol dengan baik dan tidak menimbulkan perbuatan ataupun respon yang negatif.
Dengan suasana hati tenang serta tidak tergesa-gesa dalam berkendara, dapat mengurangi resiko di perjalanan dan menimbulkan masalah serta tidak merugikan pengendara lain. (AstraWorld)