NextID, Jakarta – Operator jalan tol terbesar dalam negeri, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), menargetkan dalam lima tahun ke depan akan menyelesaikan 400 kilometer jalan tol baru.
“Jasa Marga dalam lima tahun ke depan memiliki kewajiban untuk membangun jalan tol sekitar 400 km sehingga perlu dana untuk merealisasikan proyek-proyek yang akan dibangun Jasa Marga. Karena itu, pemegang saham menyetujui alokasi dividen sebesar 20 persen atau setara dengan Rp 43,13 per lembar saham,” kata Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Rabu (30/3).
Alasan pemegang saham menyetujui dividen sebesar 20 persen agar perseroan dapat meningkatkan kemampuan dalam investasi.
Hingga akhir 2015 lalu total aset yang dikuasai PT Jasa Marga nilainya sekitar Rp 36,72 triliun. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang total asetnya bernilai Rp 31,85 triliun, terjadi pertumbuhan sekitar 15,3 persen.
Pada 2016 perseroan menargetkan beroperasinya 3 ruas tol baru sepanjang 71 Km. Ketiga ruas tersebut masing-masing Surabaya-Mojokerto seksi Krian-Mojokerto (18,47 Km), Semarang-Solo seksi Bawen-Salatiga (17,5 Km), dan Tol Solo-Ngawi seksi Kartasuro-Sragen.
Sementara pada 2015, persero mengakuisisi tiga ruas tol, yaitu Solo-Ngawi (90,1 km), Ngawi-Kertosono (87,02 km), dan Cinere-Serpong (10,24 km). Persero juga mengoperasikan Tol Gempol-Pandaan sepanjang 13.61 km.
Perseroan juga menargetkan pendapatan diluar konstruksi pada tahun 2016 sebesar Rp 8,66 triliun atau tumbuh 13,50 persen dibanding 2015. Pendapatan diluar konstruksi didukung oleh pertumbuhan volume lalu lintas yang meningkat 2,25 persen per tahun.
Sementara itu untuk meningkatkan pelayanan kepada penguna jalan dibidang transaksi Jasa Marga juga menambah Gardu Tol Otomatis (GTO) menjadi 399 gardu atau 40 persen dari gardu yang ada. Pada tahun 2015 perseroan juga telah melakukan kerjasama dengan anggota Himbara yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, dan BTN dalam rangka penerapan e-Payment Tol Nasional.