NextID What's Next ?
Google menjawab tantangan pemerintah yang memasang target mencetak 1.000 startup atau diistilahkan “technopreneur” pada 2020 mendatang. Visi Google Indonesia melatih 100.000 pengembang aplikasi dari Tanah Air akan tercapai pada 2020.
Target Google diugkapkan Communication Manager Google Indonesia Jason Tedjasukmana pada sesi media hari ini, Kamis (3/3) di Jakarta. “Ada beberapa upaya yang kami lakukan untuk mencapai target 100.000 pengembang aplikasi pada 2020. Launchpad Accelerator adalah salah satunya,” kata dia.
Lauchpad Accelerator adalah program pengembangan startup selama enam bulan. Pada kurun waktu tersebut, startup terpilih akan diboyong ke Silicon Valley, AS, untuk mengenyam pendidikan singkat soal usaha rintisan digital. Masing-masing juga diberi pendanaan bebas ekuitas sekitar Rp 600 jutaan.
Kedelapan wirausaha di bisnis pemasaran digital angkatan pertama Google Developers Launched Acceletator tersebut, antara lain, eFishery, Jojonomic, Kakatu, Setipe.com, Kerjabilitas, Kurio, HarukaEdu, dan Seekmi.
Google juga akan bermitra dengan perguruan tinggi untuk menjangkau mahasiswa ilmu komputer tahun terakhir. Google akan menerapkan kurikulum selama satu semester mengenai cara mengembangkan aplikasi Android berkualitas tinggi.
Langkah lain, Google juga sedang menerjemahkan materi kursus online pengembangan aplikasi di Udacity ke dalam Bahasa Indonesia. Kursus tersebut diajar oleh instruktur ahli dari tim Developer Relations Google dan dapat diakses secara gratis lewat perangkat apa saja.
Di ranah offline, Google juga akan memulai “Indonesia Android Kejar”. Sederhananya, program itu berbentuk pelatihan intensif yang dipimpin fasilitator ahli di bidang mobile apps. Program tersebut diadakan di lima kota, yakni Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.
