Jakarta, NextID – Saat musim hujan dan banjir seperti saat ini, pemilik dan pengendara mobil perlu mengetahui posisi intake manifold. Komponen ini adalah saluran udara yang masuk ke ruang bakar mesin untuk proses pembakaran.
Posisinya berada di dekat mesin dan umumnya ujung saluran udara ini dibuat sejajar atau lebih tinggi dari bagian mesin yang paling tinggi. Tujuannya, selain mendapatkan udara yang dingin dan padat, juga agar saluran udara ini tidak mudah kemasukan air saat melewati genangan air.
Ketinggian intake manifold pada mobil berbeda-beda, tergantung dari jenis mobilnya. Pada mobil jenis SUV dan MPV cenderung lebih tinggi posisinya dibandingkan dengan mobil jenis sedan.
AstraWorld menulis, pengemudi perlu mengetahui posisi terendah ujung saluran udara (intake manifold) kemudian menarik garis lurus ketinggiannya hingga ke bagian roda atau bumper/body bagian luar. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan batas ketinggian yang aman jika sewaktu-waktu harus menerabas genangan air.
Dengan mengetahui batas ketinggian tersebut maka pengemudi dapat mengambil langkah yang tepat. Apabila ketinggian air sudah sejajar atau melewati ketinggian saluran intake, sebaiknya segera matikan mesin.
Memaksa menghidupkan mesin dan menjalankan mobil saat air sudah masuk ke saluran intake dapat mengakibatkan water hammer. Mesin akan macet karena air yang terjebak dan memenuhi ruang pembakaran. Saat itu juga putaran mesin akan tertahan secara mendadak sehingga mengakibatkan piston pecah ataupun kerusakan komponen-komponen mesin lainnya.
Saat melewati genangan air, cermati juga ketinggian ombak yang terjadi karena gerakan kendaraan lain di sekitar atau dari arah berlawanan. Ombak tersebut otomatis dapat menambah ketinggian genangan air secara tiba-tiba sehingga dapat melebihi ketinggian saluran intake manifold dan menyusup masuk ke dalam mesin. Antisipasi kondisi seperti ini dengan cara segera mematikan mesin agar air tidak langsung terhisap dan masuk kedalam mesin. (tot)