Saturday , 14 September 2024
Home / LifeStyle / Leisure / Health / Tidak Mau IQ Jongkok, Hindari Makanan Ini
Ilustrasi perempuan makan kentang goreng 2

Tidak Mau IQ Jongkok, Hindari Makanan Ini

Jakarta, NextID – Makanan tidak semuanya baik untuk tubuh. Ada makanan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif otak dan menurunkan kecerdasan. Berikut adalah 11 jenis makanan yang dapat membunuh kecerdasan. Mengonsumsi makanan itu secara terus-menerus dan berlebihan akan menurunkan ketajaman otak seperti dilansir fitnea .

1. Makanan berkadar gula tinggi

Gula dan produk makanan bergula tidak hanya buruk untuk ukuran tubuh. Mengonsumsi hidangan ini secara terus menerus dan berlebihan dapat menimbulkan masalah saraf. Produk itu juga dapat mengganggu kemampun ingatan. Sebaiknya, anda menghindari kue yang belum dimasak sempurna, gula, sirup jagung, dan berbagai hidangan yang tinggi fruktosa.

2. Alkohol

Selain mengganggu fungsi liver, menenggak alkohol dapat menimbulkan kabut otak. Kabut otak adalah istilah kebingungan sehingga seseorang tidak mampu berfikir jelas. Meminum alkohol secara terus-menerus dapat mengganggu keseimbangan otak. Akibatnya, seseorang tidak mampu mengingat nama, peristiwa, dan membedakan ilusi atau kenyataan. Sebaiknya, anda segera membatasi konsumsi alkohol 1 atau 2 gelas perminggu.

3. Junk food

Sebuah penelitian yang dilakukan University of Montreal Kanada mengungkapkan makanan junk food dengan kandungan lemak berlebih dapat mengubah susunan kimia otak. Akibatnya, penggemar junk food merasa gelisah dan depresi. Junk food akan membuat konsumen cenderung menunjukkan gejala kemunduran (withdrawal) ketika berhenti mengkonsumsinya.

Mengonsumsi junk food juga mempengaruhi produksi dopamin. Dopamin adalah unsur kimia yang mempengaruhi kebahagiaan dan perasaan baik. Dopamin juga mempengaruhi fungsi kognitif, seperti kemampuan belajar, daya tangkap, motivasi, dan memori. Karena itu, penting menghindari semua makanan yang mengandung lemak berlebih.

4. Makanan yang digoreng

Hampir semua makanaan yang diolah (processed food)  mengandung unsur kimia, pewarna, penambah rasa, dan zat pengawet. Zat tambahan itu menimbukan risiko hiperaktif, baik pada usia dewasa maupun anak. Makanan yang digoreng dapat merusak sistem saraf di otak secara perlahan.

5. Makanan olahan

Seperti halnya makanan yang digoreng, makanan olahan akan mempengaruhi sistem saraf pusat. Makanan itu juga meningkatkan risiko penurunan fungsi otak contohnya penyakit alzheimer di kemudian hari.

6. Makanan yang sangat asin

Konsumsi makanan asin dikenal sebagai faktor risiko hipertensi. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung sodium/natrium dapat menyebabkan konsumennya tak berhenti makan dan ketagihan. Padahal, efeknya bisa menurunkan kemampuan berpikir dan fungsi kognitif.

7. Sumber protein yang diolah

Protein sangat penting untuk membentuk otot dan membantu metabolisme tubuh. Protein juga membantu tubuh menyekat sistem saraf. Namun hal ini tidak akan terjadi jika anda mengkonsumsi sumber protein olahan seperti daging yang terlalu lama dimasak, hot dog, salami, atau sosis. Sebaiknya, pilih ikan segar terutama untuk tuna dan salmon, susu, dan kacang-kacangan untuk sumber protein yang lebih baik.

8. Lemak trans

Lemak trans adalah salah satu faktor pemicu penyakit jantung karena lemak trans dapat menyebabkan obesitas dan kenaikan kadar kolesterol jahat. Konsumsi lemak trans juga akan membuat otak lebih lamban yang mempengaruhi refleks dan kualitas otak. Bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, lemak trans akan menyebabkan penyusutan otak dan membahayakan pembuluh arteri jantung. Karena itu, batasi konsumsi makanan tinggi lemak trans seperti  gorengan, donat, pastry, pie, biskuit, kue, cracker, margarine.

9. Pemanis buatan

Pemanis buatan memang mengandung kalori lebih sedikit. Namun bila penggunaannya dalam jumlah banyak akan meningkatkan risiko gangguan fungsi otak dan kemampuan kognitif.

10. Nikotin

Meskipun nikotin bukan jenis makanan, nikotin dapat merusak otak dengan cara menghambat aliran darah menuju organ-organ penting ini sehingga membatasi suplai oksigen dan glukosa. Zat itu dapat menyebabkan penuaan dini dan memicu kanker serta merusak pernafasan.

About Adam Rizal

Check Also

Orang Tua Perlu Selektif Memilih Popok untuk Cegah Ruam

Jakarta, TheNext – Dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Dr. Nitish Basant …

Leave a Reply