Oleh Murizal Hamzah
KARIMUNJAWA – Tepuk tangan bergemuruh seketika tanpa ada komando. Seorang ibu berusia sekitar 75 tahun berhasil menempatkan kakinya di haluan boat yang merapat ke KM. Binaiya. Ya memang, kapal milik Pelni tidak bisa bersandar ke dermaga Karimunjawa, Kabupaten Jepara jawa Tengah karena fasilitas masih kurang.
“Panjang dermaga dan faktor lain yang menyebabkan kapal Pelni yang berkapasitas 1.000 penumpang bersandar di dermaga tersebut,” sebut Direktur SDM PT. Pelni Datep Purwa Saputra di Pulau Karimunjawa pada pertengahan Juli 2015.
Sejak Juli 2015, untuk pertama Pelni menyelenggarakan wisata bahari ke Karimunjawa. Tidak diragukan, pulau yang ditempuh sekitar 5 jam dengan kapal ini sangat dipuja oleh para penyelam. Tur ini diikuti oleh 162 turis domestik plus tujuh turis internasional. Sukses tur wisata bahari pertama, disusul dengan tur wisata bahari kedua pada 2015 yang diikuti oleh CEO BUMN. Lalu pada 9 Januari 2016, Pelni mengadakan tur wisata bahari ketiga ke Karimunjawa yang diikuti oleh 205 peserta.
“Turis dari Cina itu sudah di dermaga Jepara hendak menyeberang ke Karimunjawa. Namun karena ombak tinggi, Syahbandar melarang kapal nerlayar. Akhirnya, mereka Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk naik kapal Pelni,” ungkap Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni Akhmad Sujadi. Turis dari Cina termasuk yang terbanyak ke Indonesia. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kunjungan wisatawan dari Cina mencapai 900 ribu pada 2014 dan menjadi 2 juta jiwa pada 2015.
Begitu kapal lepas jangkar di perairan Karimunjawa, bergegas turis merapat ke pintu keluar yang berada di dek lima. Kami hati-hati menuruni tangga menuju boat. Setiap boat memuat sekitar 25 penumpang. Melalui tangga di kanan-kiri kapal, puluhan penumpang dari balita hingga lanjut usia menjejajaki 24 anak tangga kapal hingga menjamah dek boat. Bagi sebagian penumpang, turun dari kapal yang beberapa ratus meter dari dermaga adalah sebuah tantangan. Dengan siaga, petugas kapal membantu penumpang turun hingga mendarat ke boat.
“Saya sudah lama menunggu kapan Pelni mengadakan trip ke Karimunjawa. Begitu dapat info, saya langsung mendaftar. Istri dan dua anak saya ajak,” sebut Agus karyawan swasta di Semarang .
Kelebihan mengikuti tur yang dihelat oleh Pelni yakni dengan biaya Rp 1,5 juta, wisatawan dapat menikmati makanan ala prasmana setiap pagi, siang, dan malam di kapal serta menginap di kelas I hingga dek. Aktivitas selama 3 hari yakni hari, ratusan turis turun ke darat untuk menikmati lokasi piknik seperti memancing, diving, snorkeling dan pada sore hari kembali ke kapal untuk beristirahat.
Konsep Wisata Bahari dengan kapal sebagai sarana akses (transportasi), hotel terapung, restoran, dan ibadah ini digagas oleh PT. Pelni bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Jawa Tengah, Garuda Indonesia, dan komunitas wisata Semarang untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Karimun Jawa. Saya yakin, hal serupa juga bisa dilakukan di daerah tujuan wisata lain seperti ke Lombok.
Harap dipahami, di Karimunjawa, listrik hanya menyala 12 jam dari jam 18.00-06.00 WIB. Di pulau kecil ini, hanya ada ATM BRI yang kadangkala stok uang habis. Jadi pastikan pelancong membawa uang tunai. Jadi tunggu apa lagi, mari kita buang lelah ke Karimunjawa.
Jelajah Obyek Wisata
Apa saja obyek wisata yang bisa ditelusuri di pulau berpenduduk sekitar 10.000 jiwa atau sekitar 3.200 keluarga tersebut? Berikut ini antara lain lokasi wisata yang layak disinggahi
Menjangan Kecil
Surga spot snorkeling dan diving yang populer. Dengan kasab mata, kita bebas menyaksikan ikan-ikan hias dan terumbu karang pantai (fringing reef). Di sini ada beberapa resort untuk turis bermalam..
Menjangan Besar
Lokasi penangkaran hiu, penyu, dan elang Jawa. Wisatawan dapat berenang bersama hiu hitam atau hiu putih. Pulau kedua terbesar setelah Karimunjawa.
Tracking Mangrove
Menikmati panorama mangrove sambil berolahraga. Hal ini bisa dilakukan di kawasan hutan mangrove yang termasuk Taman Nasional Karimunjawa. Taman nasional yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo pada Mei 2012 ini patut dikunjungi oleh wisatawan. Dari menara pengamatan burung setinggi lebih dari 15 meter, wisatawan dapat menyaksikan hutan mangrove seluas 500 hektar yang hijau ibarat permadani. Pengunjung juga dimanjakan dengan jalan setapak sepanjang lebih dari 1 kilometer. Di kiri kanan jalan, terhampar belasan jenis taman mangrovenya termasuk yang langka di dunia.
Memanja Lidah
Wisata ke sebuah daerah belum lengkap sebelum mencicipi makanan setempat. Demikian juga Karimunjawa yang diibaratkan sepotong surga yang jatuh ke bumi yang lengkap menyajikan wisata kuliner. Racikan yang bikin lidah bergoyang dapat ditemui di Alun-alun Karimunjawa pada malam hari. Kuliner istimewa itu seperti Gogos yang diracik oleh suku Bugis di Desa Kemujan. Bahan dasar kuliner ini dari ketan hitam yang dibungkus dengan daun pisang, kemudian dipanggang/bakar. Bisa disantap bersamaan ikan goreng. Makanan spesial lain yakni aneka bakso ikan ekor kuning, ikan bakar, ikan serepeh, pindang serani, atau tongseng cumi. Tidak diragukan lagi, di pulau ini kita melahap ikan segar yang belum tersentuh es.