Deru Kapal Jelajah Bali Hai mulai terdengar, penumpang berjajar masuk ke dalam kapal bernama resmi Bali Hai Cruiser II itu tepat pukul 9.15 WITA. Pagi itu, Sabtu (31/10), dermaga Bali Hai yang terletak di Tanjung Benoa, Bali, telah dipenuhi sekitar 200 wisatawan, termasuk saya dan sekitar 30 peserta Jelajah Gizi Sarihusada.
Bali Hai Cruiser II akan membelah Selat Badung ke arah timur, sekitar 12 kilo meter, menuju Pulau Lembongan. Sebelum kapal tancap gas mengarungi selat, penumpang disuguhi sarapan dan beberapa minuman ringan di dalam kapal. Bagian dalam kapal memang didesain menyerupai restoran.
Pulau Lembongan menawarkan keindahan dan ketenangan bagi pengunjungnya. Meskipun saya sempat sangsi, bagaimana mungkin 200 orang pergi sekaligus ke pulau itu dan suasana tetap tenang.
Namun yang terjadi memang kita tak perlu khawatir. Garis pantai sepanjang pulau dengan lebar dataran pasir yang lebar, membuat pengunjung merasakan privasi tanpa harus terganggu orang lain.
Pulau ini menawarkan sisi lain suasana pantai dari suasana yang sering kita temui di pantai-pantai di Bali. Dari tempat pendaratan Bali Hai Cruiser II, pengunjung tidak bisa langsung ke pantai, namun harus menumpang ponton yang akan hilir mudik mengantar pengunjung ke tepi pantai Pulau Lembongan.
Pulau Lembongan, di kawasan yang dikelola Bali Hai, juga menawarkan penginapan yang unik berupa rumah-rumah dengan ujung atas melengkung ke atas. Di tengah deretan rumah itu, ada kolam renang yang berair tawar dan sangat bening dan segar.
Pengunjung yang datang dengan fasilitas Bali Hai telah mendapatkan semuanya, dari transportasi pulang pergi pulau, lalu juga paket snorkeling, kemudian paket submarine alias kapal selam untuk menikmati bawah laut, ada juga parasailing.
Pantainya pun lengkap dengan arena bermain volley pantai, kolam renang, water slide, dengan lokasi langsung menghadap ke pantai. Anda dapat berenang, berjemur, bermain seluncur maupun bermain volley bersama teman teman maupun keluarga.
Semua itu bisa didapat dengan harga sekitar Rp 600.000-an sampai Rp 900.000 per orang. Ini masih ditambah dengan makan siang dari hidangan laut yang segar.
Selain berkegiatan pantai, wisatawan juga akan diajak berkunjung ke rumah goa dan melihat kegiatan penduduk sekitar yang sebagian besar mata pencaharianya mengolah rumput laut. Kunjungan ini akan diantar dengan mobil pick up namun telah diberi atap agar tidak kepanasan.
Setelah berbagai kegiatan dilakukan, pengunjung pun diorganisir oleh pihak Bali Hai untuk bersiap pulang, tepat pukul 16.15 WITA.