Home / LifeStyle / Leisure / Corp / Hari Puspa, Badut Satwa Jalan Santai di Jakarta
Suasana jalan santai untuk memperingati hari Cinta Puspa dan Satwa di Car Free Day, Minggu (15/11)
Suasana jalan santai untuk memperingati hari Cinta Puspa dan Satwa di Car Free Day, Minggu (15/11)

Hari Puspa, Badut Satwa Jalan Santai di Jakarta

JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama dengan perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan seperti Artha Graha Network melakukan aksi jalan santai di sepanjang jalan Bundaran HI hingga Sarinah, Minggu, untuk merayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2015.

HCPSN diperingati setiap 5 November, namun perayaannya dilaksanakan pada Minggu (15/11) bertepatan dengan Car Free Day. Jalan santai diikuti oleh sekitar 300 peserta dari jajaran pemerintahan, mitra-mitra pemerintah seperti LSM lingkungan, kepolisian, duta-duta besar negara sahabat, serta perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Artha Graha Network dan Artha Graha Peduli menurunkan sedikitnya 100 peserta untuk ikut jalan santai bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk memeriahkan acara, Artha Graha Network membawa personil yang mengenakan kostum satwa, seperti manusia harimau dan bekantan.

Badut-badut satwa itu berlenggak-lenggok diiringi musik angklung gendong yang berjalan dengan kereta dorong. Iring-iringan keluarga besar Artha Graha Network ini menarik perhatian warga yang tengah menikmati jalan bebas kendaraan sepanjang jalan Thamrin dari mulai Bunderan HI sampai Sarinah.

Sejumlah orang malah minta selfie dan foto bareng sama manusia harimau dan bekantan.
“Save tigers, save earth,” begitu pesan yang disampaikan si manusia harimau.

Sejak 1997, Artha Graha Peduli mengembangkan konservasi hutan untuk menghadapi perubahan iklim global yang berubah drastis. Jerih payah yang dihasilkan adalah Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), sebuah taman nasional seluas 48.153 hektare yang terletak di Lampung, ujung Selatan Pulau Sumatera.

Di dalam area TWNC juga dilakukan konservasi terhadap fauna yang terdiri atas 52 spesies reptil, 332 spesies burung dan spesies lainnya seperti Harimau Sumatera, Beruang, Macan Tutul, Gajah Asia, Rusa Sambar, Sigung Indonesia dan lainnya. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain mencoba untuk mengembalikan “harimau konflik”, yaitu harimau yang pernah menyerang ataupun membunuh manusia, kembali ke alam liar.

Sejauh ini, TWNC telah mengembalikan enam harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang hampir terancam punah kembali ke hutan TWNC, dan juga telah melepaskan beberapa satwa liar lainnya yang dilindungi seperti buaya, penyu hijau dan kura-kura.

Menurut siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Negeri ini adalah rumah bagi jutaan hectare hutan hujan tropis serta laut yang luas serta menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Dengan kekayaan tersebut,Indonesia disebut negara mega-diversitas.Tujuh belas persen dari seluruh keanekaragaman hayati di seluruh dunia berada di Indonesia.

Peringatan HCPSN bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap perlindungan dan pelestarian puspa satwa nasional. Selain itu, HCPSN juga bertujuan untuk menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan manusia.

About Murizal Hamzah

Check Also

Bukber 2024 Bersama MMKSI Seru dan “Agak Laen”

Jakarta, NextID – Momen berbuka puasa bersama (bukber) menjadi ajang silaturahmi dan pastinya berlimpah berkah. …

Leave a Reply