Siapa yang tidak pernah makan mie goreng. Mi goreng adalah menu pillihan yang akrab dengan lidah orang Indonesia. Selain praktis, rasa hidangan itu sangat gurih, lezat dan mengenyangkan. Sebaiknya, anda tidak memakan mi goreng sebagai makanan tunggal, tetapi perlu adanya penyeimbangnya.
Dokter spesialis penyakit dalam Brigjen TNI Ariz Wibudi mengatakan kandungan gizi utama mi goreng adalah karbohidrat. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, anda memerlukan unsur-unsur gizi lainnya dalam sekali makan. Porsi karbohidrat dan protein adalah seperempat dari total sajian dalam sekali makan. Sisanya, adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.
“Karena itu, makan mi goreng perlu disiasati dengan menambahkan protein dan sayur-sayuran,” katanya seperti dilansir SH dari berbagai sumber, Senin (5/10).
Menurut Ariz, penambahan protein dan sayuran merupakan hal yang penting pada satu porsi makan. Karena karbohidrat dalam mi dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat dan berjenis simpleks. Mi goreng merupakan makanan yang cepat menaikkan gula darah. Hal itu tentu akan berisiko jika mi goreng dimakan oleh orang yang memiliki penyakit diabetes atau orang dengan diabetes tipe 2. “Sebenarnya gula darah tidak sepenuhnya jahat karena bermanfaat sebagai sumber energi. Hanya saja, kadarnya harus tepat, tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi,” katanya.
Penderita diabetes memiliki masalah dalam memetabolisme gula di dalam tubuhnya. Gula dari makanan yang baru saja dimakan akan menjadi gula darah dan sulit diubah menjadi energi. Akibatnya, mereka akan selalu merasa kekurangan energi dan lapar. Jika kondisi itu berlangsung terus-menerus dalam waktu lama, sel akan kekurangan energi dan mengalami kematian. Semakin banyak sel tubuh yang mati akan mengakibatkan penuaan tubuh menjadi semakin cepat.